MAKALAH BAHASA INDONESIA
PENGARUH BAHASA ASING DALAM
BAHASA INDONESIA
Guru
Pembimbing : M. Zainuddin, S.Ag, S.Pd, MA

Disusun Oleh : Ahmad Fauzan
Rizaldy
Kelas : XI IPA
KEMENTERIAN AGAMA
MAN 1
Marabahan
Tahun Ajaran 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’alamiin, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
petunjuk dan kekuatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan keharibaan junjungkan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan keteladanan sikap maupun tingkah laku
kepada kita semua
dalam kehidupan beserta para sahabat, keluaga, dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Terselesaikannya
makalah ini
merupakan hasil kerja keras yang tidak terlepas dari dukungan, doa, semangat maupun sumbangan-sumbangan ide dari
semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini. Saya selaku
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
·
M.
Zainuddin, S.Ag, S.Pd, MA selaku guru pembimbing mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan motivasi untuk membuat makalah ini.
·
Orang
tua tercinta, yang senantiasa memberikan kasih sayang dan doa yang senantiasa
mengiringi langkah, sehingga saya mendapatkan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini.
·
Teman-teman
atas dukungannya, dan semoga apa yang kita inginkan dapat tercapai.
·
Serta
semua pihak yang tak bisa saya sebutkan yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Saya menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat menambahkan
ilmu pengetahuan baru bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Marabahan, 12 April 2014
Penyusun
Ahmad Fauzan Rizaldy
i
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata
Pengantar........................................................................................... i
Daftar
Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1
1.1. Latar Belakang
........................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan Makalah............................................................ 1
1.3. Rumusan Masalah
……………………………………………… 1
1.4. Metode
Pengumpulan Data……………………………………..
1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
2.1. Penyebab Terjadinya
Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia ..... 2
2.2. Kedudukan Bahasa
Nasional dan Bahasa Asing............................
3
2.3. Jati Diri Bahasa
Indonesia……………………………………….. 5
2.4. Fungsi Bahasa Asing sebagai
Kata Serapan................................... 5
2.5. Pengaruh Bahasa Asing
Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia…..
6
2.5.1. Cara
Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia……… 8
BAB
III PENUTUP ................................................................................. 14
3.1. Kesimpulan................................................................................... 14
3.2. Saran ……………………………………………………………. 14
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman sekarang memang sulit
kalau kita hanya menguasai satu bahasa saja, karena pada zaman globalisasi
seperti sekarang ini kita wajib menguasai bahasa lain selain bahasa indonesia
untuk berkomunikasi dengan bangsa lain, akan tetapi kita harus bisa
melestarikan bahasa indonesia sebagai bahasa utama kita, bahasa yang harus
sering dipakai dalam pergaulan kita. Janganlah kita merasa malu menggunakan
bahasa indonesia sebagai bahasa pokok kita.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Setiap pengaruh tentu akan
menghasilkan suatu hal yang positif ataupun negatif. Dalam konsep agama Hindu
dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut
pasti terjadi pada semua kasus.
Kata serapan dalam bahasa atau
lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali
ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit
bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi
pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti
mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan
unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan
terjadi saling pengaruh.
1.2. Tujuan Penulisan Makalah
Untuk memaparkan
permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang
menjadi salah satu “budaya” masyarakat di Indonesia.
Permasalahan-permasalahan
timbul adalah sebagai berikut :
1. Bercampurnya
kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
2. Hampir
tergesernya bahasa Indonesia oleh bahasa asing.
3. Berkurangnya minat masyarakat untuk mempelajari bahasa
Indonesia.
1.4. Metode
Pengumpulan Data
Metode
yang kami gunakan untuk penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Tinjauan Pustaka.
2. Pengamatan langsung.
2. Pengamatan langsung.
3.
Pencarian referensi dari berbagai sumber.
1
BAB
II
2.1. Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di
Indonesia
A. Interferensi
Heterogenitas Indonesia dan
disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional berimplikasi bahwa
kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi
masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan
kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai
akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu
berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih
menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap
bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9),
menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa, misalnya dianggap
pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris
oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal
tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan
batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa
yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa
yang digunakan itu.
Selain bahasa daerah, bahasa asing
(baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa
Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan
sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan
kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya
menguasai bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang
umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut
mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi
pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung
memilih “pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk
“selamat datang”.
Sikap terhadap bahasa Indonesia yang
kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik
lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi,
kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok
intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak
mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
2
B. Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga
dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer (1994:67),
menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa
masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang
menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu
yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik
lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara
lain montir, riset, sopir, dongkrak.
C.
Alih Kode
Alih kode ( code
swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua buah masalah dalam
masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih kode disebabkan
karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.
Alih kode adalah
beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke
dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain) (Chaer, 1994: 67). Campur kode
adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi
dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69).
Di antara ke dua
gejala bahasa itu, baik alih kode maupun
campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode.
Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur
bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah tercampur
unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali bahasa
Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.
2.2. Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing
Kedudukan Bahasa Indonesia yang
paling utama adalah sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal tersebut telah
tercantum dalam Sumpah Pemuda, yang berarti bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai Bahasa Nasional serta yang kedua sebagai Bahasa Negara.
A. Sebagai Bahasa Nasional
Dalam konteks sebagai Bahasa
Nasional, Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:
- Sebagai lambang kebanggan kebangsaan,
- Sebagai lambang identitas nasional,
- Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
- Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
3
B.
Sebagai Bahasa Negara
Selain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga
memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD
1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki
fungsi sebagai berikut:
- Bahasa resmi kenegaraan.
- Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
- Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
- Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Kedudukan
Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut
berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan
bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya
dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar.
Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara
umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut
mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di
lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa
Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan
volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan program pembelajaran
dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat berbagai kendala mengingat
kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange (bahasa
asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan
tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya
sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap
Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan
bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.
Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa
secara umum terjadi masalah jika anak dikenalkan pada dua bahasa secara
bersamaan pada usia dini. Terutama ketika dikenalkan pada usia pra sekolah
setelah bahasa ibu sudah sering digunakan. Pendapat lainnya menjelaskan bahwa
jika bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa pertama benar-benar terkuasai, maka
bahasa pertama perkembangannya akan lambat dan bahkan mengalami regresi. Selain
itu, ada juga yang berpendapat bahwa bahasa kedua akan terperoleh ketika bahasa
pertama sudah dikuasai.
Berbagai pendapat tersebut menjadi
permasalahan tersendiri mengenai pembelajaran anak usia dini yang menggunakan
Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.
Perlu pengembangan program yang mapan dan berkesinambungan untuk menciptakan
suatau program yang memang efektif untuk diterapkan di lembaga Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) di Indonesia, mengingat kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri
sebagai first foreign language.
4
2.3.
Jati Diri Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok tertentu yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing
maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah
dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa
daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut
merupakan jati diri bahasa Indonesia.
Ciri-ciri
umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut.
a. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan
bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin. Kalau kita
ingin menyatakan
jenis kelamin, cukup diberikan kata ketarngan penunjuk jenis kelamin, misalnya:
- Untuk manusia
dipergunakan kata laki-laki atau pria dan perempuan atau wanita.
- Untuk hewan
dipergunakan kata jantan dan betina.
b. Dalam bahasa asing (misalnya bahasa Ingris,
bahasa Arab, dan bahasa Sanskerta) untuk menyatakan jenis kelamin digunakan
dengan cara perubahan bentuk.
Contoh:
Bahasa Inggris : lion
– lioness, host – hostess, steward -stewardness.
Bahasa Arab : muslimi
– muslimat, mukminin – mukminat, hadirin – hadirat
Bahasa Sanskerta :
siswa – siswi, putera – puteri, dewa – dewi.
Dari
ketiga bahasa tersebut yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah beberapa
kata yang berasal dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta; sedangkan perubahan
bentuk dalam bahasa Inggris tidak pernah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Penyerapan dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta pun dilakukan secara leksikal,
bukan sistem perubahannya. Dengan demikian, dalam bahasa Arab, selain kata
muslim, diserap juga kata muslimin dan muslimat; selain mukmin, diserap juga
kata mukminin dan mukminat; selain hadir (yang bermakna ‘datang’, bukan ‘orang
yang datang’), diserap juga kata hadirin dan hadirat. Dalam bahasa Sanskerta,
selain dewa, diserap juga dewi; selain siswa diserap juga siswi.
2.4. Fungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan
Fungsi
bahasa asing sebagai kata serapan adalah dimana bahasa asing tersebut berguna
menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam bahasa indonesia. Kata Serapan merupakan kata
yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa
dan diterima pemakaiannya secara umum.
Berdasarkan
taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2
golongan besar. Pertama, kata serapan
yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle,
shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks
bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata serapan yang pengucapan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Bahasa yang
paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi penulis, yang pertama
adalah bahasa Belanda. Hal ini terutama disebabkan lamanya masa
penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai
hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan
tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
5
Contoh
kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda :
o advokat
(advocaat),
o brankas
(brandkast),
o demokrasi
(demokratie),
o eksemplar
(exemplaar), dan lain-lain.
Setelah
bahasa Belanda, yang menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya
adalah bahasa Inggris.
Contoh
kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris :
o aktor (actor),
o aktris (actress),
o bisnis
(business),
o departemen
(department), dan lain-lain.
Dalam kedudukanya sebagai bahasa
asing, bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, Perancis, Mandarin, Belanda, Jerman
tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak
akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun
pada kenyataanya sebagian bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga
pendidikan tingkat tertentu.
Seperti bahasa-bahasa lainnya di
dunia, bahasa Arab yang merupakan salah satu bahasa asing mempunyai fungsi
sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan
kebudayaan dan peradabannya. Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya ialah:
1. Alat penghubung antar bangsa.
2. Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia
menjadi bahasa modern.
3. Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya
sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal
kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia
antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa
Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan
kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh.
Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia
sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa
Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan
perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa
Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian
bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya
adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara
bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing
ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga
bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan
sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya
penyerapan kata-kata bahasa Inggris.
6
Adapun Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa
Indonesia adalah antara lain sebagai berikut.
1. Kekuatan
(strength)
Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan
kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita
berinteraksi khususnya kepada negar-negara lain. Namun, penyerapan
kosa-kota tersebut jangan diterima begitu saja. Dalam proses
penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari
bahasa Indonesia tidak akan hilang.
2. kelemahan (weaknes)
Bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian
kosa-kota dan bahkan struktur bahasa Indonesia. Banyak kata yang
mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat
menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat.
Hal ini terjadi supaya orang yang menggunakannya akan terlihat
lebih modern.
3.
peluang (opportunity)
Contoh-Contoh pengaruh
positif bahasa asing bagi perkembangan anak antara lain :
- Mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak.
- Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan
- Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah).
- anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila terdapat pola sosial yang konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau kapan berbahasa apa.
- Anak akan melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
- Sangat baik untuk kondisi fisik dan kemampuan kerja otak.
4. tantangan
(threat)
Contoh-contoh dampak
negatif masuknya bahasa asing selain diatas antara lain:
- Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia.
- Rakyat Indonesia semakinlama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
- Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
- Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri.
7
Ada
dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia.
Pertama adalah dengan menyerap secara
seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan
menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada umumnya
mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam
ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia
Cara kedua adalah
dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada
umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi
dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut
ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris
ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
·
Canteen (inggris) → Kantiin (ucapan)
→ Kantin (indonesia)
·
Check (inggris) → Cek (ucapan) → Cek
(Indonesia)
Berikut
ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris
ke dalam bahasa Indonesia.
1.
Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:
Inggris
|
Ucapan
|
Indonesia
|
Certificate
|
Se(r)tifikeit
|
Sertifikat
|
Check
|
Cek
|
Cek
|
Chocolate
|
Cokeleit
|
Coklat
|
Character
|
Karakte(r)
|
Karakter
|
Quality
|
Kwoliti
|
Kualitas
|
Quiz
|
Kwiz
|
Kuiz
|
8
2.
Suku kata bahasa Inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah
menjadi “-si”
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Adoption
|
Adopsi
|
Mengangkat(anak)
|
Combination
|
Kombinasi
|
Kumpulan
|
Condition
|
Kondisi
|
Keadaan
|
Discussion
|
Diskusi
|
Pembicaraaan
|
Emotion
|
Emosi
|
Perasaan
|
Transportstion
|
Transportasi
|
Pengangkutan
|
Suggestion
|
Sugesi
|
Dorongan jiwa
|
3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir
“-ty” akan berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Activity
|
Aktivitas
|
Kegiatan
|
Facility
|
Fasilitas
|
Sarana
|
Integrity
|
Integritas
|
Sifat jujur
|
Quality
|
Kualitas
|
Mutu
|
Reality
|
Realitas
|
Kenyataan
|
University
|
Universitas
|
Perguruan tinggi
|
Namun,
hal ini tidak berlaku untuk kata:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Comodity
|
Komoditi
|
Barang dagangan
|
Penalty
|
Penalty
|
Hukuman
|
Royalty
|
Royalty
|
Pembayaran kepada pemegang hak cipta.
|
9
4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt”
akan berubah menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Argument
|
Argument
|
Bantahan
|
Dominat
|
Dominan
|
Unggul
|
Element
|
Elemen
|
Unsure
|
Patent
|
Paten
|
Hak paten
|
Namun, Hal ini tidak
berlaku untuk kata-kata berikut:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Comment
|
Komentar
|
Pendapat
|
Investment
|
Investasi
|
Penanaman modal
|
Argument
|
Argumentasi/argument
|
Sanggahan
|
5. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism”
akan berubah menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Antogonism
|
Antagonism
|
Bertentangan
|
Dualism
|
Dualism
|
Bersifat men-dua
|
Egoism
|
Egoism
|
Mementingkan diri sendiri
|
Organism
|
Organism
|
Mahluk hidup
|
Optism
|
Optismisme
|
Rasa percaya diri yang kuat
|
10
6. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive”
akan berubah menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Aggressive
|
Agresif
|
Galak
|
Competitive
|
Kompetitif
|
Bersaing
|
Destructive
|
Destruktif
|
Bersifat merusak
|
Negative
|
Negatif
|
Kurang,buruk
|
Selective
|
Selectif
|
Pilih-pilih
|
7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir
“-nal” akan berubah menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan
keseluruhan berubah sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Emotional
|
Emosional
|
Perasa
|
Functional
|
Fungsional
|
Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya
|
Rational
|
Rasional
|
Masuk akal
|
Proportional
|
Proporsional
|
Sebanding,sesuai
|
Traditional
|
Tradisional
|
Adat,kebiasan
|
8. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-”
sesuai dengan ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Phantom
|
Fantom
|
Tiruan,ilusi
|
Phenomena
|
Fenomena
|
Peristiwa yang hebat
|
Phrase
|
Frasa
|
Untaian kata
|
Physics
|
Fisika
|
Ilmu fisika
|
Physiologi
|
Fisiologi
|
Ilmu faal
|
11
9. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-”
akan berubah menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Theatre
|
Teater
|
Gedung pertunjukkan
|
Theme
|
Tema
|
Pokok bahasan
|
Therapy
|
Terapi
|
Pengobatan
|
Thermometer
|
Thermometer
|
Alat pengukur suhu
|
10. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y”
akan berubah menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Anarchy
|
Anarki
|
Kekacauan
|
Biography
|
Biografi
|
Riwayat hidup
|
Calligraphy
|
Kaligrafi
|
Seni menulis indah
|
Planology
|
Planologi
|
Ilmu tata kota
|
Pathology
|
Patologi
|
Ilmu tentang penyakit
|
Subsidy
|
Subsidi
|
Bantuan berupa uang
|
11.
Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Athelete
Athletic
Athletics
|
Atlit
Atletis
Atletik
|
Olahragawan
Sifat badan yang kokoh
Cabang olah raga atletik
|
Fantasy
Fantasia
Fantastic
|
Fantasi
Fantasia
Fantastis
|
Khayalan
Karya seni penuh fantasi
Sesuatu yang menakjubkan
|
Politics
Political
Politic
|
Ilmu politik
Politis
Politik
|
Ilmu tentang tata-cara mengelola negara
Berkaitan dengan politik
Berkaitan dengan pemerintahan
|
12
12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C
dapat berubah menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia,
sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris
|
Indonesia
|
Arti
|
Ceremony
|
Seremoni
|
Upacara
|
Celebrity
|
Selebriti
|
Boring-orang terkenal
|
Circuit
|
Sirkuit
|
Tempat balapan mobil
|
Chaotic
|
Keiotik,keiotis
|
Berantakan
|
Check
|
Cek
|
Memeriksa
|
Café
|
Kafe
|
Semacam kedai atau restoran
|
Campus
|
Kampus
|
Lingkungan perguruan tinggi
|
Career
|
Karir
|
Pekerjaan
|
Clarification
|
Klarifikasi
|
Penjelasan
|
13
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan masyarakat lebih mementingkan
bahasa asing, maka bahasa Indonesia atau bahasa daerah akan lebih
dikesampingkan.
Bahasa asing berdampak positif dan
negatif terhadap bahasa Indonesia.
Dampak positifnya, bangsa Indonesia dapat mengikuti perkembangan internasional
dengan lancar. Dan dampak negatifnya, bahasa Indonesia sedikit demi sedikit
akan tergeser dengan bahasa inggris.
Cara supaya sikap nasionalisme berbahasa
Indonesia tidak berkurang yaitu dengan tambahan pelajaran untuk bahasa
Indonesia dan bahasa daerah, lebih cinta terhadap bahasa Indonesia, dll.
3.2 Saran
·
masyarakat
lebih mencintai bahasa Indonesia.
·
walaupun
kita belajar bahasa asing, namun kita tidak melupakan nilai-nilai yang ada
dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
·
bahasa
Indonesia dan bahasa daerah lebih diutamakan dalam pendidikan formal.
·
masyarakat
tidak boleh mengenyampingkan bahasa daerah, Negara Indonesia mempunyai
bermacam-macam bahasa daerah, dan itu yang memjadi ciri dari Negara Indonesia,
dan dipersatukan oleh bahasa Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ari.
2012. Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa
Asing [online].
Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia [online].
Ibrahim,
Ahmad. 2012. Pengaruh Bahasa Asing dalam
Bahasa [online].
Tersedia : http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2012/10/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-bahasa.html
Khotimah, Khusnul dan Thalib, Ariyanty. 2012. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah dan
Bahasa Asing [online].
Tersedia : http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/khusnul-khatimah.html
Marheni, Mpd. 2005. Buku Tuntunan Membuat
Karya Ilmiah. Mojokerto
Sutomo,
Yohanes Gregorius Rascal Silvent. 2012. Pengaruh
Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia [online].
Tersedia : http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html
Yusuf, Denny 2012.
Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa
Indonesia [online].
15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar